Rupanya tidak hanya politikus saja yang sering plin-plan dengan keputusan mereka, perusahaan sebesar Disney pun ternyata pernah melakukannya. Belum lama Disney mengumumkan bahwa Home on the Range adalah animasi layar lebar 2D mereka yang terkahir. Namun usai Pixar diakuisisi oleh Disney pada tahun 2006, menyebabkan terjadinya perkembangan baru. John Lasseter yang kini menjabat sebagai kepala departemen animasi Disney, tertarik untuk mengangkat kembali kejayaan animasi “tradisional” Disney. Keputusan untuk memberikan tugas pada Ron Clement dan John Musker (The Little Mermaid, Aladdin) pun diambil. Duo penulis-sutradara diberikan kepercayaan untuk mengepalai proyek musical adventure, yang lalu diberi tajuk The Princess and the Frog. Belum lagi dukungan composer music handal oleh Randy Newman (Toy Strory 1&2, A Bugs Life).
Kisahnya sendiri tentang seorang pangeran Hiaspanik yang menjelma menjadi katak setelah terkena mantra Voodoo. Konon, jika ia bisa dicium oleh seorang puteri, sang katak akan kembali ke dalam wujud aslinya sebagai pangeran. Maka tatkala berhasil bertemu dengan “Princess” Tiana, sang Katak begitu gembira. Apalagi puteri Tiana kemudian berhasil ia yakinkan untuk rela menciumnya. Dan “Flop!”, alih-alih berubah menjadi pangeran justru Tiana yang berubah wujud menjadi seekor katak hijau pula!. Dari sinilah kemudian kisah petualangan mereka berdua dimulai (dengan ditemani pula oleh seekor alligator pemain terompet dan seekor capung yang romantis) untuk menemukan Mama Odie, dukun voodoo nan baik, tentu dengan harapan mereka dapat kembali berubah ke wujud awal.
Diantara voice talents terdapat nama-nama Keith David, Jenifer Lewis, Jim Cummings, John Goodman, Terrence Howard, dan Oprah. Film animasi ini terbilang memiliki keunikan tersendiri, mengambil setting film bernuasa New Orleans pada era Jazz Age 1920-an. Terlebih karakter utamanya sendiri dibuat berkulit hitam! Mungkin ini sangat pasa dengan hype berkenaan terpilihnya Obama sebagai presiden pertama berkulit hitam paman Sam.
The Princess and the Frog akan dirilis pada Januari 2010.
Source: FiRST Magazine Juni 2009.
Kisahnya sendiri tentang seorang pangeran Hiaspanik yang menjelma menjadi katak setelah terkena mantra Voodoo. Konon, jika ia bisa dicium oleh seorang puteri, sang katak akan kembali ke dalam wujud aslinya sebagai pangeran. Maka tatkala berhasil bertemu dengan “Princess” Tiana, sang Katak begitu gembira. Apalagi puteri Tiana kemudian berhasil ia yakinkan untuk rela menciumnya. Dan “Flop!”, alih-alih berubah menjadi pangeran justru Tiana yang berubah wujud menjadi seekor katak hijau pula!. Dari sinilah kemudian kisah petualangan mereka berdua dimulai (dengan ditemani pula oleh seekor alligator pemain terompet dan seekor capung yang romantis) untuk menemukan Mama Odie, dukun voodoo nan baik, tentu dengan harapan mereka dapat kembali berubah ke wujud awal.
Diantara voice talents terdapat nama-nama Keith David, Jenifer Lewis, Jim Cummings, John Goodman, Terrence Howard, dan Oprah. Film animasi ini terbilang memiliki keunikan tersendiri, mengambil setting film bernuasa New Orleans pada era Jazz Age 1920-an. Terlebih karakter utamanya sendiri dibuat berkulit hitam! Mungkin ini sangat pasa dengan hype berkenaan terpilihnya Obama sebagai presiden pertama berkulit hitam paman Sam.
The Princess and the Frog akan dirilis pada Januari 2010.
Source: FiRST Magazine Juni 2009.
4 komentar:
wah penggemar serial animasi rupanya
ok sobat salam kenal dari saya KADEK
awal bulan nih..
ah masih lama :((
Penggemar Desaign ANimasi Yah...Mantap...Salam Kenal By : Junior Blogger
nice animation movie.. i like it !!
Post a Comment