Website Screenshots

newsFlash

Profile Facebook Twitter My Space Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Monday, July 6, 2009 | 12:05 AM | 0 Comments

CINDERELLA MAN


Sebelumnya, James Braddock (diperankan oleh Russell Crowe) adalah seorang petinju yang memiliki hidup sempurna. Ia hidup bahagia bersama istrinya yang cantik bernama Mae (diperankan oleh Renée Zellweger) dan ketiga orang anaknya dengan karirnya yang cemerlang. Namun, era depresi di Amerika pada tahun 1930-an telah menyebabkan ekonomi keluarga Braddock sangat lemah. Semua kekayaan Braddock yang didapatkan dari profesi petinjunya terdahulu telah hilang, karirnya pun sebagai seorang petinju sudah tidak diperhitungkan lagi. Dengan ekonomi yang sangat lemah, Braddock tetap berjuang mendapatkan nafkah untuk menghidupi keluarganya dengan menjadi petinju amatir dengan bayaran yang minim. Selain itu, untuk menambah pemasukan,setiap pagi ia harus bergumul dengan ratusan orang berharap agar dapat terpilih menjadi kuli angkut. Perjuangan kerasnya ini nyatanya belum dapat mencukupi kebutuhan keluarga dan beban hutang masih tetap banyak. Bahkan, anak-anaknya terancam diasuh oleh pihak keluarga lain yang sekiranya dapat memenuhi kebutuhan anak secara ekonomis.

Di tengah pergulatan hidupnya, akhirnya Braddock menemukan keberuntungan yang tidak terduga. Braddock mendapatkan kesempatan menunjukkan kekuatannya di atas ring tinju melawan petinju yang saat itu menempati peringkat dua dunia. Banyak orang yang mencibir dan tidak yakin pada Braddock, namun Braddock berhasil membuktikan kekuatannya dengan memenangkan duel tinju tersebut. Dengan kemenangannya tersebut, Braddock berkesempatan beradu tangkas dengan petinju-petinju profesional lainnya dengan bobot yang lebih berat. Kehidupan yang keras membuat Braddock mau tidak mau bekerja menggunakan kedua tangannya hingga ia sering mengalami cedera tangan. Dengan kondisi tangan yang tidak memungkinkan Braddock tetap dapat memenangkan duel tinjunya.

Braddock mulai menemukan kembali karir tinjunya, namun kali ini Braddock harus berhadapan dengan petinju kelas berat, bernama Max Baer, yang sejarahnya telah membunuh lawan mainnya sebanyak dua kali dia atas ring dengan kekuatan tinjunya. Braddock yang notabene yang berumur lebih tua dan berbobot lebih ringan dari Max Baer, tetap maju dengan mempertaruhkan hidupnya di atas ring tinju.. Niatnya untuk menghidupi keluarganya dengan layak tidak terpatahkan dengan rumor yang mengerikan tentang Baer. Semangat dan daya juang Braddock menjadi inspirasi bagi rakyat Amerika yang saat itu hidup dengan ekonomi yang mengkhawatirkan, sehingga ia begitu dielu-elukan dan disebut sebagai “cinderella man”.

0 komentar:

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.