Website Screenshots

newsFlash

Profile Facebook Twitter My Space Friendfeed You Tube
Kompas Tempo Detiknews
Google Yahoo MSN
Blue Sky Simple News Simple News R.1 Simple News R.2 Simple News R.3 Simple News R.4

Wednesday, November 11, 2009 | 6:52 AM | 4 Comments

Cinema Paradiso

Kecintaan Salvatore Di Vita pada film begitu mempengaruhi hidupnya, hingga kini ia telah menjadi seorang sutradara ternama Italia. Berita tentang meninggalnya Alfredo seorang teman lama yang banyak berjasa memperkenalkan Toto (Salvatore kecil) pada berbagai film, membuat Salvatore harus kembali ke kampung halaman dan mengurai kisah masa lalu di kota kecil Giancaldo, Sisilia pada tahun 1950an.
Toto begitu menyukai film, sampai suatu kali uang yang diberikan ibunya untuk membeli susu, justru ia gunakan untuk membeli tiket menonton di bioskop lokal “Cinema Paradiso”, tempat semua orang dari berbagai latar belakang dan usia berkumpul. Tak heran memang, sebab mungkin Cinema Paradiso adalah satu-satunya hiburan di tempat itu. Cinema Paradiso sendiri berdiri megah menyatu dengan gereja sehingga seringkali kejadian unik mewarnai gelak tawa penonton.
Menonton film telah menjadi hobi Toto dan Cinema Paradiso telah menjadi rumah kedua. Tempat yang juga telah mempertemukan Toto dengan Alfredo (Philippe Noiret), pria paruh baya operator poyektor film, sekaligus petugas sensor film. Kebiasaan Toto mengamati sobat tuanya bekerja, membuat ia terpilih menggantikan Alfredo setelah sebuah kebakaran merenggut penglihatannya. Pekerjaan itu pun dijalani Toto hingga remaja, saat ia mulai mengenal cinta sejak bertemu dengan Elena (Agnese Nano), putri seorang bangkir yang telah membuatnya tergila-gila dan membuat Toto rela berdiri di bawah jendela kamar Elena selama hampir 30 hari tiap malam tak peduli hujan demi meluluhkan hati sang pujaan. Akhirnya usaha itu tidak sia-sia, Elena membalas cintanya. Namun keadaan membuat mereka harus rela hidup berpisah selamanya. Tak lama kota juga telah banyak berubah, Cinema Paradiso telah menjadi bioskop kumuh yang sepi. Menyadari tak akan punya masa depan di sini, dan atas nasihat Alfredo. Toto pun pergi meninggalkan kota, Alfredo, ibu, dan adiknya untuk meraih cita-cita.
Hingga berita meninggalnya Alfredo membuat ia kembali ke Giancaldo, dan semua peristiwa seolah kembali terajut, terutama sebuah peninggalan Alfredo yang mengungkap misteri masa lalunya dengan Elena, yang bahkan ia sendiri tak tahu.

4 komentar:

Anonymous said...

makasih info nya ni... nice posting... salam blogger

Anonymous said...

wah, gmana yah akhrinya kira2 . .?

Unknown said...

makasih sob buat infonya
sukses n salam blogger

CAPTAIN said...

thanks ya buat komentarnya. film ini emang bener2 layak ditonton, g nyesel dah.

Post a Comment

 
Copyright © 2010 - All right reserved | Template design by Herdiansyah Hamzah | Published by Jurnalborneo.com
Proudly powered by Blogger.com | Best view on mozilla, internet explore, google crome and opera.